Selasa, 24 Mei 2011

Sarang Semut untuk Kanker Tulang

Saat ini, metode pengobatan kanker yang paling umum dijalani seorang penderita kanker adalah pengobatan kanker secara medis, biasanya meliputi pembedahan (operasi), radiasi (penyinaran), dan kemoterapi, atau kombinasi dari ketiganya. Tapi, ada juga penderita kanker yang memilih pengobatan kanker alternatif karena alasan finansial atau karena ingin menghindari efek samping dari radiasi atau kemoterapi.

Ada berbagai macam jenis pengobatan kanker alternatif, tapi yang paling banyak diminati saat ini adalah pengobatan kanker dengan menggunakan herbal antikanker. Selain biayanya yang terjangkau, pengobatan kanker dengan herbal terbukti efektif memberantas sel-sel kanker tanpa efek samping. Salah satu tanaman yang kini banyak diminati sebagai herbal antikanker yang ampuh adalah Sarang Semut yang berasal dari belantara hutan Papua.

Pada dasarnya kanker jenis apapun termasuk kanker usus besar terjadi karena perubahan sel akibat pengaruh dari luar, sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Sehingga berpengaruh pada proses oksidasi dalam tubuh, yang meningkatkan jumlah molekul oksigen non-stabil yang disebut radikal bebas. Jika tidak dikendalikan, radikal bebas ini dapat menyerang DNA dan merusak struktur dan fungsi membran sel. Dengan demikian terbentuklah kanker.

Perang melawan radikal bebas itulah tugas dari antioksidan. Antioksidan yang diperoleh melalui asupan makanan atau suplemen disebut antioksidan eksogen. Yang termasuk dalam antioksidan eksogena adalah karotenoid, flavanoid, alkaloid, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E berupa tokoferol. Percaya atau tidak, Sarang Semut kaya akan itu semua!

Penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%, sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm.

"Bila kita mengonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, tokoferol akan mengatasinya", ujar Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln, Ahmad Sulaeman PhD. Peran vitamin E dalam tokoferol bagi kesehatan amat vital untuk mencegah asam lemak tak jenuh, dan oksidasi oleh radikal bebas pada komponen sel membran.

Dr. M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan berbagai mineral yang berguna dalam Sarang Semut membuat herbal ini sebagai antioksidan dan antikanker yang efektif.

Pernyataan-pernyataan di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun 2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengkonsumsi herbal ini banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat. Ia berkomentar seperti yang dimuat dalam majalah Natural bahwa "Rata-rata yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya".

Hal senada juga dirasakan para pelanggan Mecodia kapsul (Produk ekstrak Sarang Semut) yang terkena kanker, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat hanya dalam waktu 1-2 bulan saja! Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Mecodia, dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya. Hal ini cocok dengan komentar dr Dewata yang dimuat di majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia."

Ada juga yang sudah menggunakan herbal anti kanker lainnya seperti Noni juice dan Keladitikus, kemudian mengkombinasikannya dengan Sarang Semut dan merasakan hasil yang sama, dimana proses kesembuhan berangsur-angsur lebih cepat terasa!

Dengan limpahnya kandungan antioksidan yang dimilikinya, Sarang Semut tak hanya dapat digunakan untuk mencegah kanker tapi juga dapat digunakan sebagai obat kanker alami, termasuk sebagai obat kanker tulang. Sebagai obat kanker, Sarang Semut telah membantu banyak penderita kanker dengan cara yang aman, tanpa efek samping. Karena bekerja dalam lingkup sel, Sarang Semut tak hanya berperan sebagai obat kanker tapi juga membantu menyehatkan sel.

Tentu saja herbal Sarang Semut ini bisa dijadikan salah satu pilihan terbaik sebagai alternatif pengobatan kanker tulang, bukan hanya karena faktor ekonomis, tapi juga dalam beberapa kasus kesembuhan dapat diperoleh tanpa harus melalui proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat pengobatan medis.( sumber :www.deherba.com )

Kamis, 22 April 2010

Kanker Hati

Kanker hati perlu diwaspadai gejala-gejala yang mendahuluinya. Jika tidak segera ditangani, nyawa si penderitalah taruhannya.

Diperlukan informasi yang memadai bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap risiko terjangkit penyakit kanker hati

A. Tipe Kanker

Kanker merupakan salah satu organ vital di dalam tubuh yang berperan besar pada kelangsungan hidup seseorang. Fungsi paling penting dari kanker adalah menyalurkan vitamin dan nutrisi ke seluruh tubuh, memproduksi protein yang akan membersihkan darah, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Ada dua tipe kanker yang berpotensi menyerang hati:
1. Kanker primer

Sel-sel kanker pertama kali terbentuk di dalam hati dan selanjutnya menyebar dan merusak organ lain. Kanker jenis ini yang paling sering diderita masyarakat adalah hepatocellular carcinoma.

2. Kanker Metastasized

Kanker yang menyerang hati ini berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk di organ lain. Ia menyerang hati karena prinsip kerja hati yang menyaring darah dari racun dan virus. Organ-organ yang menjadi tempat tumbuh sel kanker diantaranya: colon, pankreas, perut, dan dada.

B. Penderita

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

C. Penyebab kanker hati

Penyebab kanker hati sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun kanker hati dapat dikenali dari faktor-faktor yang bisa diidentifikas, penyakit yang pernah atau sedang diderita. Meliputi:

1. Hepatitis B kronis
2. Terinfeksi hepatitis C
3. Cirrhosis pada liver
4. Diabetes mellitus
5. Terinfeksi racun, seperti jamur aflatoxin, vinyl chloride, anabolic steroids, dan arsenik
6. Akibat merokok

D. Gejala dan komplikasi pada penderita kanker hati

Mengetahui gejala kanker hati sama halnya dengan melakukan trial error. Gejala yang sering ditunjukkan kadang tidak menunjukkan seseorang menderita kanker hati. Beberapa hal yang dirasa cukup menunjukkan seseorang kanker hati adalah sebagai berikut:

1. Ascites : Kondisi di mana liver mengalami akumulasi cairan sehingga mengganggu keseluruhan kinerja liver dan metabolisme tubuh.
2. Jaundice : Kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih
3. Demam
4. Menggigil
5. Merasa lelah yang luar biasa
6. Nausea
7. Nyeri pada perut
8. Kehilangan gairah makan
9. Berat badan yang turun drastis
10. Nyeri pada punggung dan bahu
11. Urin yang berwarna gelap
12. Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh

Untuk memastikan bahwa seseorang menderita kanker hati, diperlukan perawatan oleh dokter. Beberapa tes yang bisa dilakukan adalah:

1. Tes darah untuk memeriksa kandungan enzim pada liver
2. Abdominal ultrasound untuk mengetahui ukuran liver dan apakah ada tumor di dalamnya
3. Magnetic resonance imaging (MRI) pada abdomen
4. Computed tomography (CT) scan pada abdomen
5. Laparoscopy
6. Biopsy
7. Angiography
8. Sinar X pada dada untuk mengetahui persebaran sel kanker

E. Katagori kanker hati

1. Localized resectable

Kanker hanya pada satu titik di liver dan tidak berpotensi menyebar. Dapat diangkat.

2. Localized unresctable

Sel kanker masih pada satu bagian liver, tidak bisa diangkat.

3. Advanced

Sel kanker telah menyebar di liver dan kemungkinan besar juga mempengaruhi organ lain di dalam tubuh.

4. Recurrent

Kanker kembali timbul padahal sudah dilakukan perawatan.( Sumber : www.anneahira.com )

Kanker Hati

Kanker hati perlu diwaspadai gejala-gejala yang mendahuluinya. Jika tidak segera ditangani, nyawa si penderitalah taruhannya.

Diperlukan informasi yang memadai bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap risiko terjangkit penyakit kanker hati

A. Tipe Kanker

Kanker merupakan salah satu organ vital di dalam tubuh yang berperan besar pada kelangsungan hidup seseorang. Fungsi paling penting dari kanker adalah menyalurkan vitamin dan nutrisi ke seluruh tubuh, memproduksi protein yang akan membersihkan darah, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Ada dua tipe kanker yang berpotensi menyerang hati:
1. Kanker primer

Sel-sel kanker pertama kali terbentuk di dalam hati dan selanjutnya menyebar dan merusak organ lain. Kanker jenis ini yang paling sering diderita masyarakat adalah hepatocellular carcinoma.

2. Kanker Metastasized

Kanker yang menyerang hati ini berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk di organ lain. Ia menyerang hati karena prinsip kerja hati yang menyaring darah dari racun dan virus. Organ-organ yang menjadi tempat tumbuh sel kanker diantaranya: colon, pankreas, perut, dan dada.

B. Penderita

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

C. Penyebab kanker hati

Penyebab kanker hati sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun kanker hati dapat dikenali dari faktor-faktor yang bisa diidentifikas, penyakit yang pernah atau sedang diderita. Meliputi:

1. Hepatitis B kronis
2. Terinfeksi hepatitis C
3. Cirrhosis pada liver
4. Diabetes mellitus
5. Terinfeksi racun, seperti jamur aflatoxin, vinyl chloride, anabolic steroids, dan arsenik
6. Akibat merokok

D. Gejala dan komplikasi pada penderita kanker hati

Mengetahui gejala kanker hati sama halnya dengan melakukan trial error. Gejala yang sering ditunjukkan kadang tidak menunjukkan seseorang menderita kanker hati. Beberapa hal yang dirasa cukup menunjukkan seseorang kanker hati adalah sebagai berikut:

1. Ascites : Kondisi di mana liver mengalami akumulasi cairan sehingga mengganggu keseluruhan kinerja liver dan metabolisme tubuh.
2. Jaundice : Kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih
3. Demam
4. Menggigil
5. Merasa lelah yang luar biasa
6. Nausea
7. Nyeri pada perut
8. Kehilangan gairah makan
9. Berat badan yang turun drastis
10. Nyeri pada punggung dan bahu
11. Urin yang berwarna gelap
12. Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh

Untuk memastikan bahwa seseorang menderita kanker hati, diperlukan perawatan oleh dokter. Beberapa tes yang bisa dilakukan adalah:

1. Tes darah untuk memeriksa kandungan enzim pada liver
2. Abdominal ultrasound untuk mengetahui ukuran liver dan apakah ada tumor di dalamnya
3. Magnetic resonance imaging (MRI) pada abdomen
4. Computed tomography (CT) scan pada abdomen
5. Laparoscopy
6. Biopsy
7. Angiography
8. Sinar X pada dada untuk mengetahui persebaran sel kanker

E. Katagori kanker hati

1. Localized resectable

Kanker hanya pada satu titik di liver dan tidak berpotensi menyebar. Dapat diangkat.

2. Localized unresctable

Sel kanker masih pada satu bagian liver, tidak bisa diangkat.

3. Advanced

Sel kanker telah menyebar di liver dan kemungkinan besar juga mempengaruhi organ lain di dalam tubuh.

4. Recurrent

Kanker kembali timbul padahal sudah dilakukan perawatan.

Rabu, 17 Februari 2010

E-nose Buatan NASA Yang Bisa Deteksi Sel Kanker Otak


Saat ini perkembangan dunia medis lebih banyak didukung oleh kecanggihan teknologi yang ada. Tak usah heran, karena apapun itu, semua dimungkinkah oleh teknologi, selain karena teknologi mampu menjangkau bagian yang manusia sendiri belum mampu menjangkau secara manual, teknologi juga digunakan untuk dapat memudahkan melakukan sesuatu dengan akurat dan cepat.

Nose elektronik yang dikembangkan baru-baru ini oleh NASA, pada mulanya dirancang untuk pemantauan kualitas udara di Space Shuttle Endeavour dan Stasiun Ruang Angkasa Internasional terbarunya. Selain itu, juga bisa mendeteksi zat pencemaran sekitar satu hingga 10.000 bagian per sejuta, dan pada akhirnya para ilmuwan yang telah menemukan alat itu, juga berasumsi kalau alat tersebut bisa mencium bau perbedaan antara sel yang normal dan sel kanker otak, dan ini bukanlah pemakaian terbaru bagi e-nose itu sendiri, tetapi yang pasti bisa membantu memajukan dunia medis itu sendiri.

Kelompok seperti Brain Mapping Foundation, City of Hope Cancer Center, dan Jet Propulsion Laboratory telah menguji teknologi tersebut dan berharap suatu saat nanti lebih bisa mengarahkan kepada cara pemahaman yang baru dari perkembangan penyakit kanker. Suatu hari nanti alat ini akan bisa mendeteksi secara tepat minyak wangi atau parfum yang Anda pakai. Wah canggih juga ya!( sumber : berita teknologi.blogspot.com)

Minggu, 07 Februari 2010

Ilmuwan: Stres Picu Pertumbuhan Kanker

NEW YORK - Para ilmuwan menemukan, emosi yang terjadi setiap hari, yang mampu menimbulkan stres, dapat memicu tumbuhnya penyakit kanker.

Dilansir melalui Telegraph, Kamis (14/1/2010), trauma pendek, emosional atau fisik, dapat menjadi jembatan bagi mutasi kanker yang kemudian akan berubah menjadi sangat mematikan.

Secara tidak langsung, hal ini berarti, perkembangan penyakit tersebut sangat berpengaruh dari pola emosi yang terjadi dilingkungan tubuh setiap harinya, baik melalui tekanan di kantor maupun di rumah.

"Kondisi yang berbeda dapat menimbulkan sinyal stres yang berbeda pula, baik stres fisik, emosi, maupun stres yang menular melalui lingkungan sekitar," ujar profesor Tian Xu, seorang ahli genetik dari Yale University.

"Mengurangi stres ataupun menghindari kondisi stres dimana pun merupakan nasehat yang selalu kami anjurkan kepada pasien," tambah Xu.

Hingga saat ini, dunia kedokteran percaya jika kanker akan terus berkembang di satu sel tertentu di dalam tubuh. Namun Xu dan rekan peneliti lainnya membantah hal tersebut. Menurutnya, kanker dapat tumbuh di mana saja di sel yang berbeda dalam tubuh karena kanker telah membuka jalan bagi virus kanker untuk memilih tempat berkembang. ( Sumber : okezone.com )

Kafein Perlambat Pertumbuhan Kanker Otak

SEOUL - Kandungan kafein yang terdapat dalam kopi dan teh hijau diyakini dapat memperlambat pertumbuhan tumor kanker otak secara efektif. Demikian hasil penelitian dari para ilmuwan dari Korea Institute of Science and Technology (KIST), Korea Selatan.

Riset yang dipimpin oleh Lee Chang-Joon dan dilakukan pada hewan ini menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara teratur dapat menekan pertumbuhan inositol trisphosphate reseptor (IP3R) yang berkaitan erat dengan glioblastoma, yaitu jenis tumor otak yang paling umum dan paling agresif yang ditemukan pada manusia.

Lee mewakili timnya menyebutkan, kalsium memiliki penting dalam menyebarkan sel tumor glioblastoma pada manusia, dan IP3R secara langsung berkontribusi terhadap jumlah kalsium yang dilepaskan.

Lee juga menambahkan bahwa dia dan timnya menemukan sub jenis IP3R, yaitu IP3R3 yang sangat aktif pada pasien kanker otak. Kafein terbukti dapat menghalangi penyebaran senyawa tersebut, sehingga pertumbuhan tumor otak dan menghambat sel-sel kanker agar tidak begain tubuh lainnya.

"Ini adalah penemuan pertama yang menunjukkan kafein memiliki efek menghambat pertumbuhan glioblastoma. Kami berharap temuan ini akan berdampak besar," kata Lee seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (2/2/2010). ( sumber ; okezone.com )

Sering Sakit Kepala, Waspadai Kanker Otak

Viza (50) tidak menyangka akan didiagnosis menderita kanker otak stadium 4 oleh dokter. Padahal selama bertahun-tahun ia tidak pernah merasakan gejala apa pun. Meski ia pernah mengalami sakit kepala, itu dianggap sebagai gejala biasa.

Ia baru memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami pingsan berulang-ulang dan mulut mengeluarkan busa. Awalnya keadaan itu disangka hanya gejala keracunan.

Apa yang dialami Viza juga kerap dialami penderita kanker otak lainnya. Kebanyakan mereka baru mengetahui penyakit itu saat kanker yang dialami sudah parah.

Menurut dr Hengky Indradjaja, sering sakit kepala atau bahkan terkadang disertai muntah-muntah, merupakan salah satu gejala penyakit tumor otak yang dapat menyebabkan kanker otak. “Sakit kepala menetap pada daerah itu-itu saja dan muncul tanpa pemicu jelas. Jika di belakang, hanya di situ. Atau sebelah kanan, hanya sebelah kanan,” ujarnya kemarin.

Hengky mengatakan, terdapat perbedaan antara tumor di otak dan tumor di tempat lain. Pada tumor otak dibatasi dengan tulang kepala sehingga terdapat suatu massa akan menekan jaringan otak, apakah itu darah atau tumor. "Nah, proses penekanan di otak itulah yang akan menyebabkan pasien menderita sakit kepala pada awalnya dan juga mengalami muntah-muntah yang proyektil. Maksudnya, pasien muntah tidak sedang makan," ujar mantan kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi itu.

Mengenai penyebabnya, Hengky mengaku belum diketahui pasti. Diduga bisa karena adanya kelainan genetik, bawaan sejak lahir seperti craniopharyngioma dan lain-lain, virus, maupun faktor etnis. Itu pun masih belum dipastikan. "Gejala dari penyakit itu tergantung letak tumor itu berada," jelasnya.

Gejala yang umum dapat ditunjukkan berupa sakit kepala dan muntah-muntah. Itu yang proyektil. Kemudian jika mengenai daerah motorik, ada gejala kelemahan anggota gerak sampai kelumpuhan, penurunan penglihatan sampai kebutaan, hilangnya keseimbangan, kesemutan sampai tidak berasa sama sekali, gangguan penciuman, gangguan bicara kalau terkena di area atau pusat bicara, hingga turun kesadaran bila yang terkena batang otak.

Berdasarkan jenisnya, penyakit tumor otak terbagi menjadi dua. Ada tumor jinak, misalnya meningioma, cavernous angioma, astrocytoma grade rendah (1,2), adenoma hipofise, acustic neurinoma; dan tumor ganas glioblastoma.

"Penyakit kanker otak sangat identik dengan tumor ganas. Sebenarnya tumor di otak atau di mana pun tumor itu berada, tumor dibagi menjadi dua bagian, yaitu tumor ganas atau kanker dan tumor jinak," tuturnya.

Sedangkan berdasarkan lokasi, dibagi menjadi dua, yaitu tumor supratentorial dan tumor infratentorial. Artinya, tumor di atas tentorium atau pada otak besar, dan tumor yang ada di bawah tentorium, yakni otak kecil dan batang otak.

Hengky menuturkan, jenis tumor otak yang paling parah di antaranya adalah glioblatoma (astrocytoma grade 4) dan neuroblastoma. Tapi kalau tumor itu letaknya di otak besar, mungkin gejala yang timbul lambat. Nah, jika tumor tersebut terletak di otak kecil, gejalanya akan cepat terlihat.

"Pada tumor jenis glioblastoma, tumor otak lebih sering mengenai otak besar, sedangkan acustic neurinoma akan menyerang saraf pendengaran si penderita, sehingga letaknya di otak kecil," paparnya.

Jika mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri baik CT-scan hingga MRI.( sumber : epaper.com )