Selasa, 19 Januari 2010

Ganja Mengandung Bahan Pembunuh Sel Kanker Otak

New York, Beberapa zat yang terdapat dalam ganja diketahui bisa melawan dan membunuh sel-sel kanker otak. Zat dalam ganja bekerja sebagai penyelimut yang mengganggu pembentukan sel-sel kanker dan merusaknya.

Riset tersebut menunjukkan peluang kemungkinan penggunaan ganja untuk penyembuhan kanker otak. Namun hal itu bukan berarti pasien bisa buru-buru menggunakan ganja karena dosis yang dipakai dalam studi tersebut terlalu besar untuk dihisap layaknya mengganja.

Peneliti telah lama menganalisa bahan yang terdapat dalam ganja, yakni cannabinoid sebagai bahan yang mempunyai efek baik untuk kesehatan. Zat lainnya yang terkandung dalam ganja adalah THC yang bisa membuat seseorang merasa melayang tinggi saat menghisap ganja. Zat inilah yang digunakan peneliti untuk melawan tumor otak atau glioblastoma.

Hasil studi yang dimuat dalam Molecular Cancer Theraupetic menyebutkan bahwa dua zat yang terdapat dalam ganja, yaitu cannabinoid dan THC terbukti efektif dalam membunuh sel-sel kanker dan mencegahnya tumbuh kembali.

"Pengobatan dengan ganja memungkinkan sel-sel tumor dipindahkan dari otak. Ketimbang mengincar target sel tumornya, zat dalam ganja bekerja sebagai penyelimut yang akan mengganggu pembentukan sel-sel kanker dan merusaknya," ujar Dr Paul Graham Fischer dari Stanford University dan Packard Children's Hospital seperti dilansir Healthday, Selasa (12/1/2010).

Fisher mengatakan bahwa teknik pengobatan kanker otak dengan ganja ini diperkirakan bisa dimulai pada manusia dalam 10 hingga 15 tahun mendatang. "Kita harus keluar dari kotak dan menerimanya sebagai obat di masa mendatang," kata Fisher.

Metode yang bisa digunakan dalam pengobatan ini adalah dengan menyuntikan langsung bahan ganja tersebut ke otak, tapi metode itu cukup mahal meski harga ganja sendiri tidaklah mahal.

Percobaan lebih lanjut perlu dilakukan pada manusia untuk mengetahui konsentrasi dan dosis yang tepat penggunaan ganja tersebut dalam melawan tumor atau kanker otak. ( Sumber : Detikhealth.com )

Ponsel dan Kanker Otak pada Anak

SEBUAH mekanisme biologis yang diterapkan peneliti untuk mengetahui efek radiasi ponsel terhadap kesehatan manusia tidak berhasil mengidentifikasi apa-apa. Tidak ada perubahan substansial apapun pada otak orang dewasa baik yang sudah kena tumor maupun yang belum sejak tahun 1990-an.

The Danish Cancer Society menganalisis tingkat tumor otak partisipan berumur 20 hingga 79 tahun yang berasal dari Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia. Peneliti tidak menemukan adanya tren peningkatan kanker pada mereka yang menggunakan ponsel.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute disebutkan bahwa frekuensi elektromagnetik yang keluar dari ponsel tidak mempengaruhi mekanisme biologis pada tubuh manusia.

Studi dilakukan selama 30 tahun sejak tahun 1974 hingga 2003 terhadap 59.684 partisipan yang punya kasus tumor otak dan 16 juta lainnya yang tidak memiliki tumor otak. Hasilnya, memang ada peningkatan penyakit kanker tapi sangat kecil dan tidak signifikan.

Peneliti menganalisis dua jenis kanker otak, yaitu glioma dan meningioma. Hasilnya, kanker glioma hanya meningkat 0,5 persen pada laki-laki dan 0,2 persen pada perempuan.

Adapun untuk kanker meningioma meningkat 0,8 persen. Isabelle Deltour dari the Danish Cancer Society, Copenhagen mengatakan kenaikan itu sangat kecil sekali dan tidak bisa disimpulkan karena pengaruh ponsel.

Alat detektor biologis yang dibuat peneliti tidak berhasil menjelaskan apa-apa tentang kenaikan yang sangat kecil itu. Itu artinya, tidak benar bahwa ponsel meningkatkan risiko kanker otak, baik glioma maupun meningioma.

Studi ini telah menambah 5 tahun dari studi sebelumnya yang berakhir pada tahun 1998. Dari situ bisa mengetahui bahwa tren tumor otak akibat ponsel tidaklah benar. Kenaikan yang sangat kecil itu tidak bisa disebut sebagai efek ponsel. Survei pada pola hidup partisipan, dan pola hidup itulah yang lebih banyak mempengaruhi peningkatan tersebut.

Akankah setelah penelitian ini muncul, akan ada lagi penelitian lain yang membantahnya? ( sumber : bangkapos.com )

Mie Instan dan Kanker Otak

Waktu saya kecil dulu, kakak sering marah kalo adik2nya beli bakso minta vetsinnya dibanyakin. Heh jangan kebanyakan penyedap rasa, nanti jadi bodoh, otaknya tumpul, gak bisa mikir. Karena nggak ngerti ya kita2 biasa2 aja, ketawa ketiwi, merasa gak bersalah.

Setelah tahu dan baca sendiri’ baru nyadar bahwa Mono sodium glutamat, atau vetsin, si penyedap rasa itu memang betul, telah menjadi biang kerok sakit kepala, pusing2, kepala senut2.

Tetangga saya di Palembang, anaknya kuliah di IAIN Yogyakarta. Setelah lulus, dia langsung diangkat jadi dosen di sana juga. Nggak lama setelah itu ia kawin dan punya anak. Tapi sayang, anak itu mati muda, meninggal pada usia 24 tahun.

Rupanya ia terkena kanker otak. Selama kuliah, nggak pagi, nggak siang atau malam, hobinya makan mie instant. Menunya bisa diganti2, kadang mie goreng, kadang mie rebus pake telor, kadang pake sayuran, daun bawang, kubis dan wortel.

Tapi tetap aja bahan dasarnya mie instant. Kadang yang rasa kari, rasa ayam bawang, rasa bakso, macam2 rasa dia sudah coba. Tiada hari tanpa mie instant.

Ketika gejala awalnya timbul, kepalanya sering pusing2, dia minum obat penghilang rasa sakit. Begitu terus, sampai akhirnya kepalanya itu sudah sakit yang sangat luar biasa.

Setelah dideteksi, diketahui ia sudah terkena kanker otak stadium lanjut. Kata dokter tidak bisa diobati lagi. Dioperasi juga percuma, nggak bakalan sembuh, kanker ganas rupanya. Akhirnya, nggak lama kemudian meninggal dunia.

Mie instant, selain msg nya tinggi, ia juga banyak menggunakan bahan pengawet untuk mie nya. Kalau sudah kecanduan mie instant, bahaya juga tuh. Kalau cuma seminggu sekali mungkin nggak apa2 ya. Tapi kalau sudah tiap hari, apalagi sehari sampai 3 kali, bahaya tuh.

Memang ada orang yang tahan tetapi ada juga yang tidak tahan. Bagi yang tahan, mungkin konsumsi buah dan sayuran ada juga. Tapi kalau buah dan sayurannya juga sudah terkena pestisida. Wah…tambah gawat tuh jadinya.

Ada juga cerita dari teman saya. Dia itu hobi banget ngebakso dan jajan di luar. Kepalanya juga sering sakit. Untungnya dia cepat sadar. Jajan di luar itu berhasil ia kurangi, bahkan ia stop sama sekali. Sejak stop jajan di luaran, sakit kepalanya berangsur kurang dan hilang.

Jadi hati2 dengan mie instant, walaupun mie ini sudah sangat populer, tambahan lagi dengan iklan yang menggebu2, juga termasuk iklan presiden sewaktu kampanye, dengan model lagu iklan mie instant. Seolah2 kok tidak ada yang salah ya dengan mie instant. Padahal, bahaya dari mie instant jauh lebih bahaya dibanding rokok. Karena kalau rokok ‘kan cuma orang2 tertentu aja, nah kalo mie instant anak balita juga ikutan makan… ( sumber : kompas.com )

Selasa, 12 Januari 2010

Sarang semut tumpas kanker / tumor

Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavanoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker, sehingga tepat digunakan untuk pengobatan Kanker dan Tumor.
Sarang Semut Sudah Diakui Berkhasiat!

Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin betambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan dibeberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dikenalnya Sarang Semut sebagai tanaman berkhasiat tidak lepas dari gencarnya pemberitaan di media massa, yang berlomba-lomba mengulas tentang keajaiban khasiat Sarang Semut. Beberapa media bahkan menampilkan kesaksian dari mereka yang tersembuhkan oleh Sarang Semut.


TESTIMONIAL:
Sarang Semut untuk Pengobatan Kanker Payudara, Meyti Ngantun

Saya memeriksakan diri ke dokter internis dan divonis mengidap kanker payudara. Oleh karena berkembang dengan cepat maka dokter mengajurkan supaya segera diangkat melalui operasi. Menurut dokter, itu satu-satunya jalan untuk mengatasinya.

Suatu ketika suami saya mendapat informasi tentang Sarang Semut. Ia meminta kepada saya untuk mencoba Sarang Semut dari Wamena. Katanya herbal tersebut sangat ampuh mengobati berbagai penyakit, termasuk untuk pengobatan kanker dan tumor. Saya pun mulai mencoba meminumnya. Oleh karena saya bertekad ingin sembuh maka saya rajin mengonsumsinya setiap sehari.

Tiga hari kemudian saya mulai merasa tidak begitu sakit lagi dan saya bertekad terus mengonsumsinya. Seminggu kemudian rasa sakit sudah sangat berkurang dan benjolannya sudah agak lembek. Pada minggu ketiga di suatu pagi saya kaget dengan adanya cairan berwarna kekuning-kuningan keluar di atas puting saya dan cairan tersebut secara terus-menerus keluar dalam beberapa hari. Saya masih terus mengonsumsi Sarang Semut agar bisa sembuh benar dan temyata luka lubang yang mengeluarkan cairan tersebut tertutup sendiri dan lukanya sembuh.

Saya sangat lega dan bahagia karena saya sudah merasa sembuh berkat Sarang Semut. Kesembuhan ini terasa hingga kini. Sudah beberapa tahun ini tidak ada masalah lagi hingga saya melahirkan anak kami yang kedua. Bahkan, produksi ASI saya lancar-lancar saja dan normal sebagaimana biasa. ( sumber : deherba.com )

Marijuana Mencegah Kanker Otak

Mariyuana atau yang lazim di sebut ganja ternyata mempunyai efek positif dalam mencegah kanker otak, fakta ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Guillermo Velasco dan koleganya di Complutense University, Spanyol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat aktif dalam mariyuana, THC, meningkatkan proses autophagy pada sel kanker otak. Autophagy adalah suatu proses dimana sel melakukan bunuh diri dengan cara menghancurkan organela-organela dalam sel tersebut.

Tim peneliti tersebut mendapati bahwa zat golongan canaboid seperti THC mempunyai efek anti kanker pada tikus dengan sel kanker dan pasien penderita tumor otak. Ketika tikus dengan sel kanker manusia tersebut dipapar dengan THC, maka pertumbuhan sel kanker cenderung terhambat dan bahkan berkurang.

kanker otak

Dua pasien glioblastoma multiforme, kanker tumor ganas dan agresif di papar dengan THC sebagai percobaan klinis. Sebelum dan sesudah paparan THC dilakukan biopsi pada kedua pasien tersebut, hasilnya cukup menggembirakan. Terjadi peningkatan aktifitas autophagy pada hasil biopsi yang dilakukan setelah aparan THC :)

Ada lagi yang menggembirakan, pasien yang dijadikan uji klinis tidak mengalami efek toksin dari THC. Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam menentukan strategi baru untuk melawan kanker otak.( sumber : juraganmedis.com )