Kamis, 22 April 2010

Kanker Hati

Kanker hati perlu diwaspadai gejala-gejala yang mendahuluinya. Jika tidak segera ditangani, nyawa si penderitalah taruhannya.

Diperlukan informasi yang memadai bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap risiko terjangkit penyakit kanker hati

A. Tipe Kanker

Kanker merupakan salah satu organ vital di dalam tubuh yang berperan besar pada kelangsungan hidup seseorang. Fungsi paling penting dari kanker adalah menyalurkan vitamin dan nutrisi ke seluruh tubuh, memproduksi protein yang akan membersihkan darah, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Ada dua tipe kanker yang berpotensi menyerang hati:
1. Kanker primer

Sel-sel kanker pertama kali terbentuk di dalam hati dan selanjutnya menyebar dan merusak organ lain. Kanker jenis ini yang paling sering diderita masyarakat adalah hepatocellular carcinoma.

2. Kanker Metastasized

Kanker yang menyerang hati ini berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk di organ lain. Ia menyerang hati karena prinsip kerja hati yang menyaring darah dari racun dan virus. Organ-organ yang menjadi tempat tumbuh sel kanker diantaranya: colon, pankreas, perut, dan dada.

B. Penderita

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

C. Penyebab kanker hati

Penyebab kanker hati sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun kanker hati dapat dikenali dari faktor-faktor yang bisa diidentifikas, penyakit yang pernah atau sedang diderita. Meliputi:

1. Hepatitis B kronis
2. Terinfeksi hepatitis C
3. Cirrhosis pada liver
4. Diabetes mellitus
5. Terinfeksi racun, seperti jamur aflatoxin, vinyl chloride, anabolic steroids, dan arsenik
6. Akibat merokok

D. Gejala dan komplikasi pada penderita kanker hati

Mengetahui gejala kanker hati sama halnya dengan melakukan trial error. Gejala yang sering ditunjukkan kadang tidak menunjukkan seseorang menderita kanker hati. Beberapa hal yang dirasa cukup menunjukkan seseorang kanker hati adalah sebagai berikut:

1. Ascites : Kondisi di mana liver mengalami akumulasi cairan sehingga mengganggu keseluruhan kinerja liver dan metabolisme tubuh.
2. Jaundice : Kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih
3. Demam
4. Menggigil
5. Merasa lelah yang luar biasa
6. Nausea
7. Nyeri pada perut
8. Kehilangan gairah makan
9. Berat badan yang turun drastis
10. Nyeri pada punggung dan bahu
11. Urin yang berwarna gelap
12. Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh

Untuk memastikan bahwa seseorang menderita kanker hati, diperlukan perawatan oleh dokter. Beberapa tes yang bisa dilakukan adalah:

1. Tes darah untuk memeriksa kandungan enzim pada liver
2. Abdominal ultrasound untuk mengetahui ukuran liver dan apakah ada tumor di dalamnya
3. Magnetic resonance imaging (MRI) pada abdomen
4. Computed tomography (CT) scan pada abdomen
5. Laparoscopy
6. Biopsy
7. Angiography
8. Sinar X pada dada untuk mengetahui persebaran sel kanker

E. Katagori kanker hati

1. Localized resectable

Kanker hanya pada satu titik di liver dan tidak berpotensi menyebar. Dapat diangkat.

2. Localized unresctable

Sel kanker masih pada satu bagian liver, tidak bisa diangkat.

3. Advanced

Sel kanker telah menyebar di liver dan kemungkinan besar juga mempengaruhi organ lain di dalam tubuh.

4. Recurrent

Kanker kembali timbul padahal sudah dilakukan perawatan.( Sumber : www.anneahira.com )

Kanker Hati

Kanker hati perlu diwaspadai gejala-gejala yang mendahuluinya. Jika tidak segera ditangani, nyawa si penderitalah taruhannya.

Diperlukan informasi yang memadai bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap risiko terjangkit penyakit kanker hati

A. Tipe Kanker

Kanker merupakan salah satu organ vital di dalam tubuh yang berperan besar pada kelangsungan hidup seseorang. Fungsi paling penting dari kanker adalah menyalurkan vitamin dan nutrisi ke seluruh tubuh, memproduksi protein yang akan membersihkan darah, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Ada dua tipe kanker yang berpotensi menyerang hati:
1. Kanker primer

Sel-sel kanker pertama kali terbentuk di dalam hati dan selanjutnya menyebar dan merusak organ lain. Kanker jenis ini yang paling sering diderita masyarakat adalah hepatocellular carcinoma.

2. Kanker Metastasized

Kanker yang menyerang hati ini berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk di organ lain. Ia menyerang hati karena prinsip kerja hati yang menyaring darah dari racun dan virus. Organ-organ yang menjadi tempat tumbuh sel kanker diantaranya: colon, pankreas, perut, dan dada.

B. Penderita

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

C. Penyebab kanker hati

Penyebab kanker hati sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun kanker hati dapat dikenali dari faktor-faktor yang bisa diidentifikas, penyakit yang pernah atau sedang diderita. Meliputi:

1. Hepatitis B kronis
2. Terinfeksi hepatitis C
3. Cirrhosis pada liver
4. Diabetes mellitus
5. Terinfeksi racun, seperti jamur aflatoxin, vinyl chloride, anabolic steroids, dan arsenik
6. Akibat merokok

D. Gejala dan komplikasi pada penderita kanker hati

Mengetahui gejala kanker hati sama halnya dengan melakukan trial error. Gejala yang sering ditunjukkan kadang tidak menunjukkan seseorang menderita kanker hati. Beberapa hal yang dirasa cukup menunjukkan seseorang kanker hati adalah sebagai berikut:

1. Ascites : Kondisi di mana liver mengalami akumulasi cairan sehingga mengganggu keseluruhan kinerja liver dan metabolisme tubuh.
2. Jaundice : Kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih
3. Demam
4. Menggigil
5. Merasa lelah yang luar biasa
6. Nausea
7. Nyeri pada perut
8. Kehilangan gairah makan
9. Berat badan yang turun drastis
10. Nyeri pada punggung dan bahu
11. Urin yang berwarna gelap
12. Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh

Untuk memastikan bahwa seseorang menderita kanker hati, diperlukan perawatan oleh dokter. Beberapa tes yang bisa dilakukan adalah:

1. Tes darah untuk memeriksa kandungan enzim pada liver
2. Abdominal ultrasound untuk mengetahui ukuran liver dan apakah ada tumor di dalamnya
3. Magnetic resonance imaging (MRI) pada abdomen
4. Computed tomography (CT) scan pada abdomen
5. Laparoscopy
6. Biopsy
7. Angiography
8. Sinar X pada dada untuk mengetahui persebaran sel kanker

E. Katagori kanker hati

1. Localized resectable

Kanker hanya pada satu titik di liver dan tidak berpotensi menyebar. Dapat diangkat.

2. Localized unresctable

Sel kanker masih pada satu bagian liver, tidak bisa diangkat.

3. Advanced

Sel kanker telah menyebar di liver dan kemungkinan besar juga mempengaruhi organ lain di dalam tubuh.

4. Recurrent

Kanker kembali timbul padahal sudah dilakukan perawatan.

Rabu, 17 Februari 2010

E-nose Buatan NASA Yang Bisa Deteksi Sel Kanker Otak


Saat ini perkembangan dunia medis lebih banyak didukung oleh kecanggihan teknologi yang ada. Tak usah heran, karena apapun itu, semua dimungkinkah oleh teknologi, selain karena teknologi mampu menjangkau bagian yang manusia sendiri belum mampu menjangkau secara manual, teknologi juga digunakan untuk dapat memudahkan melakukan sesuatu dengan akurat dan cepat.

Nose elektronik yang dikembangkan baru-baru ini oleh NASA, pada mulanya dirancang untuk pemantauan kualitas udara di Space Shuttle Endeavour dan Stasiun Ruang Angkasa Internasional terbarunya. Selain itu, juga bisa mendeteksi zat pencemaran sekitar satu hingga 10.000 bagian per sejuta, dan pada akhirnya para ilmuwan yang telah menemukan alat itu, juga berasumsi kalau alat tersebut bisa mencium bau perbedaan antara sel yang normal dan sel kanker otak, dan ini bukanlah pemakaian terbaru bagi e-nose itu sendiri, tetapi yang pasti bisa membantu memajukan dunia medis itu sendiri.

Kelompok seperti Brain Mapping Foundation, City of Hope Cancer Center, dan Jet Propulsion Laboratory telah menguji teknologi tersebut dan berharap suatu saat nanti lebih bisa mengarahkan kepada cara pemahaman yang baru dari perkembangan penyakit kanker. Suatu hari nanti alat ini akan bisa mendeteksi secara tepat minyak wangi atau parfum yang Anda pakai. Wah canggih juga ya!( sumber : berita teknologi.blogspot.com)

Minggu, 07 Februari 2010

Ilmuwan: Stres Picu Pertumbuhan Kanker

NEW YORK - Para ilmuwan menemukan, emosi yang terjadi setiap hari, yang mampu menimbulkan stres, dapat memicu tumbuhnya penyakit kanker.

Dilansir melalui Telegraph, Kamis (14/1/2010), trauma pendek, emosional atau fisik, dapat menjadi jembatan bagi mutasi kanker yang kemudian akan berubah menjadi sangat mematikan.

Secara tidak langsung, hal ini berarti, perkembangan penyakit tersebut sangat berpengaruh dari pola emosi yang terjadi dilingkungan tubuh setiap harinya, baik melalui tekanan di kantor maupun di rumah.

"Kondisi yang berbeda dapat menimbulkan sinyal stres yang berbeda pula, baik stres fisik, emosi, maupun stres yang menular melalui lingkungan sekitar," ujar profesor Tian Xu, seorang ahli genetik dari Yale University.

"Mengurangi stres ataupun menghindari kondisi stres dimana pun merupakan nasehat yang selalu kami anjurkan kepada pasien," tambah Xu.

Hingga saat ini, dunia kedokteran percaya jika kanker akan terus berkembang di satu sel tertentu di dalam tubuh. Namun Xu dan rekan peneliti lainnya membantah hal tersebut. Menurutnya, kanker dapat tumbuh di mana saja di sel yang berbeda dalam tubuh karena kanker telah membuka jalan bagi virus kanker untuk memilih tempat berkembang. ( Sumber : okezone.com )

Kafein Perlambat Pertumbuhan Kanker Otak

SEOUL - Kandungan kafein yang terdapat dalam kopi dan teh hijau diyakini dapat memperlambat pertumbuhan tumor kanker otak secara efektif. Demikian hasil penelitian dari para ilmuwan dari Korea Institute of Science and Technology (KIST), Korea Selatan.

Riset yang dipimpin oleh Lee Chang-Joon dan dilakukan pada hewan ini menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara teratur dapat menekan pertumbuhan inositol trisphosphate reseptor (IP3R) yang berkaitan erat dengan glioblastoma, yaitu jenis tumor otak yang paling umum dan paling agresif yang ditemukan pada manusia.

Lee mewakili timnya menyebutkan, kalsium memiliki penting dalam menyebarkan sel tumor glioblastoma pada manusia, dan IP3R secara langsung berkontribusi terhadap jumlah kalsium yang dilepaskan.

Lee juga menambahkan bahwa dia dan timnya menemukan sub jenis IP3R, yaitu IP3R3 yang sangat aktif pada pasien kanker otak. Kafein terbukti dapat menghalangi penyebaran senyawa tersebut, sehingga pertumbuhan tumor otak dan menghambat sel-sel kanker agar tidak begain tubuh lainnya.

"Ini adalah penemuan pertama yang menunjukkan kafein memiliki efek menghambat pertumbuhan glioblastoma. Kami berharap temuan ini akan berdampak besar," kata Lee seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (2/2/2010). ( sumber ; okezone.com )

Sering Sakit Kepala, Waspadai Kanker Otak

Viza (50) tidak menyangka akan didiagnosis menderita kanker otak stadium 4 oleh dokter. Padahal selama bertahun-tahun ia tidak pernah merasakan gejala apa pun. Meski ia pernah mengalami sakit kepala, itu dianggap sebagai gejala biasa.

Ia baru memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami pingsan berulang-ulang dan mulut mengeluarkan busa. Awalnya keadaan itu disangka hanya gejala keracunan.

Apa yang dialami Viza juga kerap dialami penderita kanker otak lainnya. Kebanyakan mereka baru mengetahui penyakit itu saat kanker yang dialami sudah parah.

Menurut dr Hengky Indradjaja, sering sakit kepala atau bahkan terkadang disertai muntah-muntah, merupakan salah satu gejala penyakit tumor otak yang dapat menyebabkan kanker otak. “Sakit kepala menetap pada daerah itu-itu saja dan muncul tanpa pemicu jelas. Jika di belakang, hanya di situ. Atau sebelah kanan, hanya sebelah kanan,” ujarnya kemarin.

Hengky mengatakan, terdapat perbedaan antara tumor di otak dan tumor di tempat lain. Pada tumor otak dibatasi dengan tulang kepala sehingga terdapat suatu massa akan menekan jaringan otak, apakah itu darah atau tumor. "Nah, proses penekanan di otak itulah yang akan menyebabkan pasien menderita sakit kepala pada awalnya dan juga mengalami muntah-muntah yang proyektil. Maksudnya, pasien muntah tidak sedang makan," ujar mantan kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi itu.

Mengenai penyebabnya, Hengky mengaku belum diketahui pasti. Diduga bisa karena adanya kelainan genetik, bawaan sejak lahir seperti craniopharyngioma dan lain-lain, virus, maupun faktor etnis. Itu pun masih belum dipastikan. "Gejala dari penyakit itu tergantung letak tumor itu berada," jelasnya.

Gejala yang umum dapat ditunjukkan berupa sakit kepala dan muntah-muntah. Itu yang proyektil. Kemudian jika mengenai daerah motorik, ada gejala kelemahan anggota gerak sampai kelumpuhan, penurunan penglihatan sampai kebutaan, hilangnya keseimbangan, kesemutan sampai tidak berasa sama sekali, gangguan penciuman, gangguan bicara kalau terkena di area atau pusat bicara, hingga turun kesadaran bila yang terkena batang otak.

Berdasarkan jenisnya, penyakit tumor otak terbagi menjadi dua. Ada tumor jinak, misalnya meningioma, cavernous angioma, astrocytoma grade rendah (1,2), adenoma hipofise, acustic neurinoma; dan tumor ganas glioblastoma.

"Penyakit kanker otak sangat identik dengan tumor ganas. Sebenarnya tumor di otak atau di mana pun tumor itu berada, tumor dibagi menjadi dua bagian, yaitu tumor ganas atau kanker dan tumor jinak," tuturnya.

Sedangkan berdasarkan lokasi, dibagi menjadi dua, yaitu tumor supratentorial dan tumor infratentorial. Artinya, tumor di atas tentorium atau pada otak besar, dan tumor yang ada di bawah tentorium, yakni otak kecil dan batang otak.

Hengky menuturkan, jenis tumor otak yang paling parah di antaranya adalah glioblatoma (astrocytoma grade 4) dan neuroblastoma. Tapi kalau tumor itu letaknya di otak besar, mungkin gejala yang timbul lambat. Nah, jika tumor tersebut terletak di otak kecil, gejalanya akan cepat terlihat.

"Pada tumor jenis glioblastoma, tumor otak lebih sering mengenai otak besar, sedangkan acustic neurinoma akan menyerang saraf pendengaran si penderita, sehingga letaknya di otak kecil," paparnya.

Jika mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri baik CT-scan hingga MRI.( sumber : epaper.com )

Selasa, 19 Januari 2010

Ganja Mengandung Bahan Pembunuh Sel Kanker Otak

New York, Beberapa zat yang terdapat dalam ganja diketahui bisa melawan dan membunuh sel-sel kanker otak. Zat dalam ganja bekerja sebagai penyelimut yang mengganggu pembentukan sel-sel kanker dan merusaknya.

Riset tersebut menunjukkan peluang kemungkinan penggunaan ganja untuk penyembuhan kanker otak. Namun hal itu bukan berarti pasien bisa buru-buru menggunakan ganja karena dosis yang dipakai dalam studi tersebut terlalu besar untuk dihisap layaknya mengganja.

Peneliti telah lama menganalisa bahan yang terdapat dalam ganja, yakni cannabinoid sebagai bahan yang mempunyai efek baik untuk kesehatan. Zat lainnya yang terkandung dalam ganja adalah THC yang bisa membuat seseorang merasa melayang tinggi saat menghisap ganja. Zat inilah yang digunakan peneliti untuk melawan tumor otak atau glioblastoma.

Hasil studi yang dimuat dalam Molecular Cancer Theraupetic menyebutkan bahwa dua zat yang terdapat dalam ganja, yaitu cannabinoid dan THC terbukti efektif dalam membunuh sel-sel kanker dan mencegahnya tumbuh kembali.

"Pengobatan dengan ganja memungkinkan sel-sel tumor dipindahkan dari otak. Ketimbang mengincar target sel tumornya, zat dalam ganja bekerja sebagai penyelimut yang akan mengganggu pembentukan sel-sel kanker dan merusaknya," ujar Dr Paul Graham Fischer dari Stanford University dan Packard Children's Hospital seperti dilansir Healthday, Selasa (12/1/2010).

Fisher mengatakan bahwa teknik pengobatan kanker otak dengan ganja ini diperkirakan bisa dimulai pada manusia dalam 10 hingga 15 tahun mendatang. "Kita harus keluar dari kotak dan menerimanya sebagai obat di masa mendatang," kata Fisher.

Metode yang bisa digunakan dalam pengobatan ini adalah dengan menyuntikan langsung bahan ganja tersebut ke otak, tapi metode itu cukup mahal meski harga ganja sendiri tidaklah mahal.

Percobaan lebih lanjut perlu dilakukan pada manusia untuk mengetahui konsentrasi dan dosis yang tepat penggunaan ganja tersebut dalam melawan tumor atau kanker otak. ( Sumber : Detikhealth.com )

Ponsel dan Kanker Otak pada Anak

SEBUAH mekanisme biologis yang diterapkan peneliti untuk mengetahui efek radiasi ponsel terhadap kesehatan manusia tidak berhasil mengidentifikasi apa-apa. Tidak ada perubahan substansial apapun pada otak orang dewasa baik yang sudah kena tumor maupun yang belum sejak tahun 1990-an.

The Danish Cancer Society menganalisis tingkat tumor otak partisipan berumur 20 hingga 79 tahun yang berasal dari Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia. Peneliti tidak menemukan adanya tren peningkatan kanker pada mereka yang menggunakan ponsel.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute disebutkan bahwa frekuensi elektromagnetik yang keluar dari ponsel tidak mempengaruhi mekanisme biologis pada tubuh manusia.

Studi dilakukan selama 30 tahun sejak tahun 1974 hingga 2003 terhadap 59.684 partisipan yang punya kasus tumor otak dan 16 juta lainnya yang tidak memiliki tumor otak. Hasilnya, memang ada peningkatan penyakit kanker tapi sangat kecil dan tidak signifikan.

Peneliti menganalisis dua jenis kanker otak, yaitu glioma dan meningioma. Hasilnya, kanker glioma hanya meningkat 0,5 persen pada laki-laki dan 0,2 persen pada perempuan.

Adapun untuk kanker meningioma meningkat 0,8 persen. Isabelle Deltour dari the Danish Cancer Society, Copenhagen mengatakan kenaikan itu sangat kecil sekali dan tidak bisa disimpulkan karena pengaruh ponsel.

Alat detektor biologis yang dibuat peneliti tidak berhasil menjelaskan apa-apa tentang kenaikan yang sangat kecil itu. Itu artinya, tidak benar bahwa ponsel meningkatkan risiko kanker otak, baik glioma maupun meningioma.

Studi ini telah menambah 5 tahun dari studi sebelumnya yang berakhir pada tahun 1998. Dari situ bisa mengetahui bahwa tren tumor otak akibat ponsel tidaklah benar. Kenaikan yang sangat kecil itu tidak bisa disebut sebagai efek ponsel. Survei pada pola hidup partisipan, dan pola hidup itulah yang lebih banyak mempengaruhi peningkatan tersebut.

Akankah setelah penelitian ini muncul, akan ada lagi penelitian lain yang membantahnya? ( sumber : bangkapos.com )

Mie Instan dan Kanker Otak

Waktu saya kecil dulu, kakak sering marah kalo adik2nya beli bakso minta vetsinnya dibanyakin. Heh jangan kebanyakan penyedap rasa, nanti jadi bodoh, otaknya tumpul, gak bisa mikir. Karena nggak ngerti ya kita2 biasa2 aja, ketawa ketiwi, merasa gak bersalah.

Setelah tahu dan baca sendiri’ baru nyadar bahwa Mono sodium glutamat, atau vetsin, si penyedap rasa itu memang betul, telah menjadi biang kerok sakit kepala, pusing2, kepala senut2.

Tetangga saya di Palembang, anaknya kuliah di IAIN Yogyakarta. Setelah lulus, dia langsung diangkat jadi dosen di sana juga. Nggak lama setelah itu ia kawin dan punya anak. Tapi sayang, anak itu mati muda, meninggal pada usia 24 tahun.

Rupanya ia terkena kanker otak. Selama kuliah, nggak pagi, nggak siang atau malam, hobinya makan mie instant. Menunya bisa diganti2, kadang mie goreng, kadang mie rebus pake telor, kadang pake sayuran, daun bawang, kubis dan wortel.

Tapi tetap aja bahan dasarnya mie instant. Kadang yang rasa kari, rasa ayam bawang, rasa bakso, macam2 rasa dia sudah coba. Tiada hari tanpa mie instant.

Ketika gejala awalnya timbul, kepalanya sering pusing2, dia minum obat penghilang rasa sakit. Begitu terus, sampai akhirnya kepalanya itu sudah sakit yang sangat luar biasa.

Setelah dideteksi, diketahui ia sudah terkena kanker otak stadium lanjut. Kata dokter tidak bisa diobati lagi. Dioperasi juga percuma, nggak bakalan sembuh, kanker ganas rupanya. Akhirnya, nggak lama kemudian meninggal dunia.

Mie instant, selain msg nya tinggi, ia juga banyak menggunakan bahan pengawet untuk mie nya. Kalau sudah kecanduan mie instant, bahaya juga tuh. Kalau cuma seminggu sekali mungkin nggak apa2 ya. Tapi kalau sudah tiap hari, apalagi sehari sampai 3 kali, bahaya tuh.

Memang ada orang yang tahan tetapi ada juga yang tidak tahan. Bagi yang tahan, mungkin konsumsi buah dan sayuran ada juga. Tapi kalau buah dan sayurannya juga sudah terkena pestisida. Wah…tambah gawat tuh jadinya.

Ada juga cerita dari teman saya. Dia itu hobi banget ngebakso dan jajan di luar. Kepalanya juga sering sakit. Untungnya dia cepat sadar. Jajan di luar itu berhasil ia kurangi, bahkan ia stop sama sekali. Sejak stop jajan di luaran, sakit kepalanya berangsur kurang dan hilang.

Jadi hati2 dengan mie instant, walaupun mie ini sudah sangat populer, tambahan lagi dengan iklan yang menggebu2, juga termasuk iklan presiden sewaktu kampanye, dengan model lagu iklan mie instant. Seolah2 kok tidak ada yang salah ya dengan mie instant. Padahal, bahaya dari mie instant jauh lebih bahaya dibanding rokok. Karena kalau rokok ‘kan cuma orang2 tertentu aja, nah kalo mie instant anak balita juga ikutan makan… ( sumber : kompas.com )

Selasa, 12 Januari 2010

Sarang semut tumpas kanker / tumor

Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavanoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker, sehingga tepat digunakan untuk pengobatan Kanker dan Tumor.
Sarang Semut Sudah Diakui Berkhasiat!

Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin betambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan dibeberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dikenalnya Sarang Semut sebagai tanaman berkhasiat tidak lepas dari gencarnya pemberitaan di media massa, yang berlomba-lomba mengulas tentang keajaiban khasiat Sarang Semut. Beberapa media bahkan menampilkan kesaksian dari mereka yang tersembuhkan oleh Sarang Semut.


TESTIMONIAL:
Sarang Semut untuk Pengobatan Kanker Payudara, Meyti Ngantun

Saya memeriksakan diri ke dokter internis dan divonis mengidap kanker payudara. Oleh karena berkembang dengan cepat maka dokter mengajurkan supaya segera diangkat melalui operasi. Menurut dokter, itu satu-satunya jalan untuk mengatasinya.

Suatu ketika suami saya mendapat informasi tentang Sarang Semut. Ia meminta kepada saya untuk mencoba Sarang Semut dari Wamena. Katanya herbal tersebut sangat ampuh mengobati berbagai penyakit, termasuk untuk pengobatan kanker dan tumor. Saya pun mulai mencoba meminumnya. Oleh karena saya bertekad ingin sembuh maka saya rajin mengonsumsinya setiap sehari.

Tiga hari kemudian saya mulai merasa tidak begitu sakit lagi dan saya bertekad terus mengonsumsinya. Seminggu kemudian rasa sakit sudah sangat berkurang dan benjolannya sudah agak lembek. Pada minggu ketiga di suatu pagi saya kaget dengan adanya cairan berwarna kekuning-kuningan keluar di atas puting saya dan cairan tersebut secara terus-menerus keluar dalam beberapa hari. Saya masih terus mengonsumsi Sarang Semut agar bisa sembuh benar dan temyata luka lubang yang mengeluarkan cairan tersebut tertutup sendiri dan lukanya sembuh.

Saya sangat lega dan bahagia karena saya sudah merasa sembuh berkat Sarang Semut. Kesembuhan ini terasa hingga kini. Sudah beberapa tahun ini tidak ada masalah lagi hingga saya melahirkan anak kami yang kedua. Bahkan, produksi ASI saya lancar-lancar saja dan normal sebagaimana biasa. ( sumber : deherba.com )

Marijuana Mencegah Kanker Otak

Mariyuana atau yang lazim di sebut ganja ternyata mempunyai efek positif dalam mencegah kanker otak, fakta ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Guillermo Velasco dan koleganya di Complutense University, Spanyol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat aktif dalam mariyuana, THC, meningkatkan proses autophagy pada sel kanker otak. Autophagy adalah suatu proses dimana sel melakukan bunuh diri dengan cara menghancurkan organela-organela dalam sel tersebut.

Tim peneliti tersebut mendapati bahwa zat golongan canaboid seperti THC mempunyai efek anti kanker pada tikus dengan sel kanker dan pasien penderita tumor otak. Ketika tikus dengan sel kanker manusia tersebut dipapar dengan THC, maka pertumbuhan sel kanker cenderung terhambat dan bahkan berkurang.

kanker otak

Dua pasien glioblastoma multiforme, kanker tumor ganas dan agresif di papar dengan THC sebagai percobaan klinis. Sebelum dan sesudah paparan THC dilakukan biopsi pada kedua pasien tersebut, hasilnya cukup menggembirakan. Terjadi peningkatan aktifitas autophagy pada hasil biopsi yang dilakukan setelah aparan THC :)

Ada lagi yang menggembirakan, pasien yang dijadikan uji klinis tidak mengalami efek toksin dari THC. Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam menentukan strategi baru untuk melawan kanker otak.( sumber : juraganmedis.com )